Dieng
Jangan Banjir Lagi
Masih
terekam dalam ingatan, banjir dan tanah longsor yang menimpa beberapa desa di
kawasan pegunungan dieng satu tahun yang lalu. Kejadian ini mengakibatkan 11
korban tewas dan puluhan rumah warga terhanyut ,serta menimbun dua kendaraan
yang sedang melintas. Padahal pegunungan Dieng dikenal sebagai tempat wisata
karena keindahan alamnya. Sehingga banyak sekali wisatawan lokal dan
mancanegara yang berkunjung untuk melihat dan menikmati keindahan alam di
pegunungan Dieng. Kawasan Dieng juga merupakan kawasan yang kaya akan potensi
sumber daya alam. Hal ini karena dulunya di Dieng sering terjadi letusan gunung
berapi yang menghasilkan abu vulkanik yang kemudian abu vulkanik tersebut
menjadikan tanah di pegunungan Dieng subur.
Potensi sumber daya alam di kawasan Dieng untuk saat ini juga diiringi
dengan potensi bencana besar yang menghantui penduduk yang tinggal di sekitar
pegunungan Dieng. Seperti bencana banjir dan tanah longsor. Bencana alam
tersebut di akibatkan oleh aktivitas masyarakat yang tinggal di pegunungan
Dieng. Kebanyakan, penduduk di sana
tidak menerapkan sistem penanaman secara terasering. Padahal daratan di kawasan
pegunungan Dieng merupakan daratan yang curam. Faktor tersebut yang
mengakibatkan bencana tanah longsor sering terjadi, bahkan terjadi setiap
tahun. Banjir disebabkan karena penduduk Dieng menerapkan alih fungsi lahan.
Pohon-pohon pelindung ditebang dan disulap menjadi lahan kentang. Tanaman
kentang dinilai mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, karena kebanyakan penduduk
berprofesi sebagai petani kentang.
Melihat kondisi lingkungan di Dieng yang sudah semakin akut, perlu
adanya upaya pencegahan bencana. Yaitu dengan penyuluhan yang bertujuan
menyadarkan dan merubah pola pikir masyarakat yang ada di pegunungan Dieng.
Upaya lainnyan adalah dengan menanam tanaman keras yang dapat menyerap air saat
hujan turun di pegunungan Dieng.
Sumber : http://www.diengplateau.com/
— Muharno
Zarka, Sekretaris Komunitas Jurnalis Wonosobo
Oleh : Warats Wijayanti (12513145)
Mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar